Desa Tune, TTS Gencarkan Promosi Rumah Adat Mollo Sebagai Ikon Kebersamaan dan Pelestarian Budaya Masyarakat Adat di Desa Tune, Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terus berupaya mempromosikan Rumah Adat Mollo sebagai daya tarik wisata budaya yang unik dan sarat makna. Rumah adat ini bukan sekadar bangunan, melainkan representasi nilai-nilai luhur masyarakat setempat. Rumah Adat Mollo memiliki ciri khas berbentuk bulat dengan empat tiang induk. Keunikan ini melambangkan kebersamaan sebuah marga yang bersatu. Menurut penuturan tokoh adat setempat, tiang induk yang dikenal dengan sebutan "Tiang Amaf" menjadi bagian penting dari struktur bangunan. Proses pendirian tiang ini memiliki sejarah panjang dan penuh makna. Renovasi terakhir Rumah Adat Puinlam Kaenka dilakukan pada tanggal 10-19 September 2008. Dalam upacara peletakan batu pertama, tokoh adat Atoen Amaf dipercaya untuk melakukan ritual tersebut. Atoen Amaf juga mendapat kehormatan untuk mengerjakan bagian atap pada pintu masuk. Sebagai bentuk penghormatan, setiap kali dilakukan pemotongan daun ilalang pada pintu masuk, diadakan upacara khusus yang ditandai dengan pemotongan hewan ternak sapi atau pemberian selimut. Lebih dari sekadar bangunan fisik, Rumah Adat Mollo memiliki fungsi vital dalam kehidupan masyarakat Adat di Desa Tune. Bangunan ini menjadi tempat untuk membahas dan menyelesaikan berbagai persoalan adat. Selain itu, Rumah Adat  juga berfungsi untuk "kaos nono," yaitu proses menurunkan marga dan memberikan marga laki-laki kepada perempuan saat menikah. Rumah adat juga difungsikan sebagai lumbung penyimpanan dan pengawetan pangan. Tak kalah penting, Rumah Adat Mollo menjadi wadah untuk menyampaikan petuah adat budaya tentang etika, sopan santun, dan tata krama.